Selasa, 11 Oktober 2011

Review of "Nibiru dan Kesatria Atlantis"

Nibiru dan Kesatria AtlantisNibiru dan Kesatria Atlantis by Tasaro

My rating: 3 of 5 stars


Lumayan menurutku. Mo ngasih 3,5 tapi gak ada. Cuma ada 3 atau 4, ya udah aku pilih angka 3 aja.

Awal baca di bab-bab awal, kurang begitu menjanjikan untuk meneruskan buku ini. Awal yang kurang baik menurutku. Sama seperti review-review yang lain. Menurutku juga banyak hal yang maksa di novel ini. Aku paling gak suka sebenere pemilihan bahasa dan namanya. Yang menggunakan kode walik'an Jogja (huruf tertentu diganti dengan huruf tertentu; mengikuti hanacaraka. Pake Ha = Nya --> mirip A = Z di pramuka) . Suer, gak enak menurutku, kecuali beberapa nama seperti Dhaca, Lumiya, Lunez, Sothap. Sisanya tidak enak dibaca. Untungnya tidak banyak percapakan menggunakan bahasa Kedhalu (Peramu). Kenapa aku gak suka? Karena ini malah jadi kelemahan Novel ini menurutku. Nama-nama tokoh protagonis mungkin mudah diingat tapi nama-nama tokoh antagonis agak sulit diingat dan diucapkan tentunya.

Kedua, sama seperti kebanyakan orang bilang, banyak hal yang mirip dengan Harry Potter dan Avatar. Sepertinya kedua hal tersebut dijadikan satu.


Ketiga, dalam Novel ini masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan ketik/tulis. Seperti kata Dacha yang harusnya adalah Sothap (kalo gak salah hal. 248), beberapa kesalahan ketik lagi (kurang lebih ada sekitar 3-8) dan terakhir adalah kata diboncengi dan memboncengi. Jika A diboncengi B, maka siapa yang mengendarai kendaraan sebenarnya?? *jangan-jangan aku sendiri yang salah memahami*

Terlepas dari itu semua, aku apresiasi maksud Tasaro, secara keseluruhan cerita sudah lumayan. Kalo untuk ukuran buku pertama dari octalogi sebenernya sedikit mengecewakan menurutku. Meski gitu, aku tetap akan menunggu sekuel selanjutnya. Petualangan di negeri Atlantis. Berharap tidak ada lagi "copycat"; nama dan bahasa yang mungkin agak lebih masuk akal dan mudah diingat.
Yang paling aku apresiasi adalah maksud untuk mengangkat tema-tema Atlantis (Eden in the East atau The Lost Continent); Atlantis yang hilang adalah Indonesia sekarang.

Dan apakah sekuel berikutnya muncul kata Kedhapith atau Perakit (ingat pramuka; Ramu, Rakit, Terap). Entahlah.. tiba-tiba pikiran itu muncul begitu saja. Haha... Semoga saja tidak, karena bisa jadi salah satu hal yang mengecewakan.

Go Tasaro!! Ditunggu sekuel selanjutnya.

View all my reviews

Tidak ada komentar: