Minggu, 23 Oktober 2011

Selasa Sehat #2

Jalan sehat di hari selasa
Lanjutan dari Selasa Sehat #1
Sampai di lantai dua, gak banyak cangcingcong aku langsung menuju komputer katalog untuk searching rak tempat buku yang pengen kubeli. Karena udah jalan jauh-jauh ke Petra TM, aku gak mau hanya dateng demi satu buku saja. Akhirnya aku putuskan untuk membeli 'The Five People You Meet in Heaven' karya Mitch Albom. Gak pake lama, akhirnya aku menemukan buku Mitch Albom itu. Berjalan ke arah kasir, mampir ke Rak C.RP7 langsung ambil 'Soetanto Effect; Ubah Orang Buangan Jadi Rebutan'


Ada satu hal yang membuatku sedikit menyesal adalah aku datang jam 11 lebih. Kenapa menyesal? Soalnya aku udah melewati 100 buku pertama, artinya aku melewatkan diskon tambahan :(. Tapi aku gak mau lebih rugi lagi dengan tidak membeli apa-apa.

Urusan dengan kasih sudah selesai, aku langsung balik badan berjalan lagi ke arah buku-buku kuliah. Bukan karena ingin nyari buku. Hanya sengaja biar dapet angin atau kena AC. Males lama-lama, aku langsung cabut dan turun. Sampe di tangga paling bawah, view Cafe dan kursi-kursi langsung masuk ke mata. "Ehm... kayake asyik nih kalo baca buku sambil duduk-duduk di sini. Daripada baca di kos, panas dan gak pake meja," batinku.

Tiga yang sudah aku beli, aku letakkan di meja. Aku duduk. Sejenak aku bingung, buku yang mana yang mau aku baca terlebih dahulu.
Akhirnya aku memilih 'Patriot' untuk aku baca. Singkat cerita, gak kerasa udah sekitar dua jam aku baca buku di situ. Satu buku, akhirnya dapat aku selesaikan. Liat jam tangan, ternyata udah hampir setengah dua. Aku berangkat pake celana pendek dan kaos oblong yang tidak layak dipakai sholat, jadi aku harus segera pulang.

Inilah ketiga buku yang aku hunting di Selasa Sehat ini
Di sinilah Selasa Sehat part 2 dimulai. Entah kenapa, aku memang memutuskan untuk jalan kaki saja. Satu karena hemat kalee ya. Dua karena dengan banyak hal yang bisa kita dapatkan dari jalan kaki (aku mo nulis tentang ini nanti. Tunggu ya!).

Aku keluar lewat jalan yang sama, pintu keluar komplek Petra TM. Sampe di jalan Manyar Sambungan, aku terus menyusuri jalan yang semula aku lewati. Beneran, buat kamu yang biasa naik mobil, lyn ataupun motor gak bakalan bisa nyerasain sensasinya jalan kaki menyusuri kota. Sensasi menyusuri gang-gang kecil perkampungan.

Dengan modal mengingat-ingat gang-gang kecil yang sudah aku ingat waktu berangkat tadi, aku akhirnya memilih belok di satu gang yang lumayan besar. Lebarnya sekitar 1-1,5 meter. Di atas pintu masuk gang ditulis dengan huruf merah di papan yang putih, kurang lebih informasi begini, "Sepeda motor turun di sini". Aku masuki gang itu. Ehm.. lumayan lah, dingin. Di tengah cuaca panas Surabaya dengan memilih menyusuri gang kecil ini, setidaknya aku mendapatkan rasa dingin.

Gang ini ternyata tembus ke Gubeng Kertajaya XIIC (kalo gak salah ingat; sungguh sayang sekali aku gak bawa kamera). Tak hanya tembus gang Gubeng Kertajaya, tapi juga tembus langsung ke jalan Kertajaya. Kebetulan jalan yang tak ambil itu tembus pas di samping showroom mobil beberapa puluh meter sebelum Hartono. Jalan Kertajaya ini ternyata juga tidak dilengkapi fasilitas pedistrian yang cukup baik. Jadilah kemudian aku berjalan menyusuri pinggir-pinggir jalan, mepet-mepet mobil yang parkir di pinggir jalan.

Meski sudah ada traffic light, terkadang jalan-jalan persimpangan di kota Surabaya ini masih belum banyak  memberikan ruang yang nyaman bagi pejalan kaki. Aku menyebrang. Berhenti di bawah lampu traffic light, aku berdiri sekitar 2-5 menitan, menunggu kendaraan di depanku berhenti. "Lampu merah. Yes! waktuku menyebarang," kataku pada diriku sendiri. Tentunya hanya dalam hati saja.

Indomart Kalidami - ilustrasi saja. View waktu itu gak gini.
Ada niatan untuk naik Lyn G saja sampe kos, toh ini juga udah dekat batas waktu sholat dhuhur. Tapi akhirnya aku memilih tetap jalan kaki. Aku pengen mampir ke Indomaret di Kalidami. Satu, pengen ambil uang. Dua, pengen beli minuman dan makan. Tiga, ingin istirahat sejenak. Lagi-lagi jalanan sepanjang jalan Kalidami ini memang tidak juga cocok untuk pedistrian (kayake emang mayoritas jalanan Surabaya kayak gitu ya). Sampe di Indomart beli ambil uang, beli snack dan jajanan terus beli es Tong Jie di depannya. Langsung srruuuputtt, SSSEEEGEEERRR.

Mikir lagi, naik angkot atau jalan kaki ya? Ah, jalan kaki lagi aja ah, udah deket kok. Selasa sehat dilanjutkan. Dari jalan Kalidami dan Karangmenjangan ini, aku belok, masuk ke Jojoran 1 kemudian masuk ke Karangmenjangan 5. Dari Karangmenjangan 5, aku masuk lagi ke gang kecil yang nembus ke Karangmenjangan 2. Jalan ini memang tak asing bagiku. Udah beberapa kali aku sering berjalan kaki dan aku memang suka masuk-masuk ke gang mencari tembusan demi tembusan. Mencari jalan pintas yang mungkin bisa kita lewati, terutama kalo lagi panas-panas.

Sampe di Karangmenjangan 2, aku menyusuri pinggir kali (yang tentunya sangat hitam dan kotor). Masuk ke Kedungtarukan 4 dan tak lama nyampeklah aku di kontrakanku, Jl. Kedungtarukan Baru 4E No. 1. Alhamdulillah... sesuatu ya.. perjalanan yang sungguh menyenangkan bukan??

Sampe di kos aku istirahat sejenak sholat dhuhur dan dilanjutkan beberapa lama kemudian sholat ashar (karena aku sholat sudah mepet waktu sholat ashar; ampuni agus ya Allah!). Selesai sholat, olahraga dilanjut. Buku sampul merah dengan senyuman Ken Kawan Soetanto menjadi the next target. Akhirnya maghrib aku bisa menyelesaikan membaca buku itu. Kalo mo tahu review kedua buku itu bisa dibaca di sini (Soetanto Effect dan Patriot).

Ya, selasa ini adalah Selasa Sehat. Tak hanya raga yang berolahraga, otakku juga berolahraga, jiwaku pun berolahraga. Sehatlah semuanya! *end*

Tidak ada komentar: